perubahan kebijakan perumahan rakyat di kabinet baru
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengkaji perubahan kebijakan perumahan rakyat. Hal ini menyusul dilantiknya Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
- Skema KPR subsidi baru
- Program 1 juta rumah
- Subsidi bunga dilonggarkan
- DP rumah 0%
- Fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan
- Bantuan pembangunan rumah swadaya
Perubahan kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi backlog perumahan di Indonesia yang mencapai 11,4 juta unit. Pemerintah menargetkan pembangunan 7 juta unit rumah baru hingga 2024.
Subsidi bunga dilonggarkan
Pemerintah berencana memperlonggar subsidi bunga KPR untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah. Subsidi bunga ini diharapkan dapat menurunkan suku bunga KPR sehingga cicilan yang harus dibayar MBR menjadi lebih ringan.
Saat ini, subsidi bunga KPR disalurkan melalui beberapa program, antara lain KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), dan KPR Sejahtera. Subsidi bunga yang diberikan bervariasi, tergantung pada jenis program dan besaran penghasilan MBR.
Pemerintah berencana untuk meningkatkan besaran subsidi bunga dan memperluas jangkauan MBR yang berhak menerima subsidi. Hal ini diharapkan dapat mempermudah MBR untuk memiliki rumah dan mengurangi beban keuangan yang harus mereka tanggung.
Pelonggaran subsidi bunga KPR merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi backlog perumahan di Indonesia. Diharapkan kebijakan ini dapat mendorong masyarakat berpenghasilan rendah untuk membeli rumah sehingga kebutuhan perumahan di Indonesia dapat terpenuhi.
Tips
Untuk mendapatkan rumah idaman dengan memanfaatkan perubahan kebijakan perumahan rakyat di kabinet baru, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
Cari informasi sebanyak-banyaknya. Kunjungi situs web resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau lembaga terkait lainnya untuk mendapatkan informasi terbaru tentang perubahan kebijakan perumahan rakyat. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan pengembang perumahan atau bank untuk mendapatkan informasi yang lebih detail.
Hitung kemampuan finansialmu. Sebelum mengajukan KPR, pastikan kamu sudah menghitung kemampuan finansialmu dengan cermat. Hitung berapa penghasilan bulananmu, pengeluaran rutinmu, dan berapa cicilan yang sanggup kamu bayarkan setiap bulan. Jangan sampai kamu terjebak dalam cicilan KPR yang memberatkan.
Siapkan dokumen yang diperlukan. Untuk mengajukan KPR, kamu perlu menyiapkan beberapa dokumen, seperti KTP, slip gaji, dan bukti kepemilikan aset. Pastikan semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Bandingkan suku bunga dari beberapa bank. Jangan langsung mengajukan KPR di bank pertama yang kamu temui. Bandingkan suku bunga dari beberapa bank untuk mendapatkan suku bunga yang paling kompetitif. Hal ini bisa menghemat pengeluaran kamu dalam jangka panjang.
Manfaatkan fasilitas subsidi pemerintah. Pemerintah menyediakan berbagai fasilitas subsidi untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah. Manfaatkan fasilitas ini sebaik-baiknya untuk meringankan beban finansial kamu.